UNIKAMA – Parade Budaya Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) diikuti 21 Organisasi daerah (Orda) yang menampilkan tarian-tarian dari daerah mereka masing-masing. Tarian tersebut memiliki arti tersendiri. Unikama memiliki mahasiswa yang berasal dari beragam suku dan budaya, keragaman tersebut yang melatarbelakangi diadakannya Parade Budaya Nusantara.
“Parade Budaya Nusantara ini menampilkan beberapa tarian khas daerah yang ada di Indonesia. Acara ini bisa menjadi satu jalan untuk melestarikan budaya dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia. Karena ini merupakan tugas kami semua sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Yohannes Dedeo selaku ketua pelaksana sekaligus ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Tak hanya menampilkan tarian daerah, masing-masing Orda juga membuka stand bazar. Dari masing-masing Orda menyajikan produk unggulan dari daerahnya yang dijual di stand bazar. Tidak hanya bertujuan untuk menjual, akan tetapi juga ingin mengenalkan budaya dan produk apa saja yang ada dalam daerahnya.
Orda sendiri merupakan wadah bagi para mahasiswa Unikama dari suku maupun daerah tertentu di Indonesia. Dengan demikian bisa saling bertukar informasi seputar pendidikan dan juga mengayomi satu sama lain. Orda ini dirasa sangat penting, karena fungsi dan manfaat untuk para anggotanya lebih dari sebuah organisasi intra kampus pada umumnya.
Dr. Pieter Sahertian, M.Si selaku Rektor Unikama sangat mengapreasiasi apa yang telah dikerjakan oleh BEM ini. Ia ingin keragaman budaya dan kerukunan antar umat suku dan budaya yang ada di Unikama ini.
“Hal seperti harus lebih ditingkatkan lagi dan bisa diturunkan kepada mahasiswa angakatan selanjutnya” ungkapnya. (ash)
No related posts.