UNIKAMA – Dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, mahasiswa turut memiliki andil yang besar untuk menanggulangi penyebaran dan melakukan pencegahan. Banyak kegiatan yang mestinya dilakukan, khususnya mahasiswa, salah satunya melakukan sosialisasi pembuatan Hand Sanitizer yang ‘ramah dikantong‘. Hal ini lah yang dilakukan mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sedayu, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Salah satunya pemberian 300 botol Hand Sanitizer secara gratis untuk masyarakat.
Kelurahan Sedayu memiliki beberapa Home Industry yang bergerak di bidang pangan. Diantaranya industri rumahan, membuat jajanan khas bernama Kue Semprit. Dengan adanya Home Industry ini membuat kelurahan Sedayu sering dikunjungi banyak orang. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Unikama kelompok 50 yang dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Supami Wahyu, SE., MSA., Ak., CA mengajak warga Sedayu, khususnya RW 03 untuk membuat Hand Sanitizer ‘ramah dikantong’ sebagai salah satu protokol pencegah tersebarnya Covid-19.
Respon positif juga diberikan oleh salah satu warga mengenai hal ini. “Berkat pembuatan Hand Sanitizer yang dilakukan mahasiswa KKN ini dan dibagikan kepada warga, Alhamdulilah RW kami mendapatkan juara sebagai kampung tangguh dari kelurahan. Disamping itu, hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi warga. Karena ada pula beberapa warga mengajak untuk memproduksi dan menjual Hand Sanitizer,” tutur Lilik, salah satu warga RW 3.
Kegiatan semacam ini dilakukan untuk membantu masyarakat agar bisa membuat Hand Sanitizer sendiri. Pembuatan Hand Sanitizer ‘ramah dikantong‘ ini merupakan tindakan nyata dengan membagikan 300 botol Hand Sanitizer gratis kepada masyarakat. Menariknya, hal ini dilakukan sendiri oleh Enka Nareswara Falita sebagai peserta KKN, ujar Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Supami Wahyu Setiyowati, SE., M.SA., AK., CA.
“Kegiatan pembuatan Hand Sanitizer ini dilakukan di dua tempat, kantor Kelurahan Sedayu dan di rumah ketua RT 12, RW 03, Kelurahan Sedayu. Antusias warga terlihat dan bersemangat untuk bisa membuat Hand Sanitizer. Karena bisa menghemat pengeluaran dan membuat suasana menjadi menyenangkan. Sebelum pembuatan Hand Sanitizer, warga diberi pengarahan terlebih dahulu mengenai cara pembuatan, bahan dan takaran yang digunakan untuk membuat Hand Sanitizer. Kemudian mempraktikkan bersama sehingga menghasilkan 300 botol Hand Sanitizer yang langsung dibagikan saat itu juga, ungkap peserta KKN kelompok 50, Enka Nareswara Falita.
Sedangkan yang kedua lebih mengarah kepada sosialisasi ibu-ibu PKK di Kelurahan Sedayu yang bertempat di kantor Kelurahan. Kegiatan sosialisasi ini pun tak kalah seru, ibu-ibu PKK memperhatikan dengan baik ketika materi berlangsung, terlihat ada beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan seputar pembuatan Hand Sanitizer. Diantaranya tempat membeli bahan yang harganya terjangkau, tidak hanya itu, apakah bahan yang digunakan aman. Sehingga diharapkan nantinya lebih banyak antusias ibu-ibu PKK yang membuat suasana sosialisasi menjadi hidup, harapnya.
“Alhamdulilah, kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, begitupun dengan Hand Sanitizer yang dihasilkan. 300 Hand Sanitizer yang dibagikan gratis pada warga membuat mereka sumringah. Karena di masa pandemi ini selain harga Hand Sanitizer yang masih terbilang cukup mahal, warga pun harus berpikir ulang untuk membelinya. Karena akibat pandemi Covid-19, penghasilan berkurang dan harus membagi dengan kebutuhan pokok lain yang lebih penting. Semoga Hand Sanitizer yang diberikan dan sosialisasi yang dilakukan dapat membantu warga untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19,” tutur mahasiswi jurusan Manajemen.
Sementara itu, salah satu warga RW 7, ibu Amik biasa dipanggil berujar, warga sangat senang mendapatkan ilmu pembuatan Hand Sanitizer. Karena warga bisa bikin sendiri dirumah dengan alat seadanya, dan pembuatannya cukup cepat. Dengan demikian, warga juga tidak khawatir dengan harga Hand Sanitizer yang lagi mahal.
No related posts.