UNIKAMA – Sekolah Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) sukses melaksanakan yudisium pada Jumat (17/05/2024) di Auditorium Multikultural. Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang akan di wisuda.
Dalam acara tersebut, Wakil Rektor I Unikama, Dr. Drs. Choirul Hudha, M.Si, memberikan penjelasan mengenai pentingnya kearifan lokal dalam konteks pendidikan dan budaya. Menurut beliau, kearifan lokal merupakan warisan budaya yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat.
“Ada beberapa alasan mengapa kearifan lokal sangat penting. Pertama, menghargai dan melestarikan budaya lokal adalah wujud nyata dari penghargaan terhadap warisan leluhur kita. Dengan cara ini, kita memastikan bahwa tradisi dan nilai-nilai yang sudah ada sejak lama tetap hidup dan berkembang,” ujar Wakil Rektor I.
Selain itu, integrasi kearifan lokal dalam pendidikan juga memiliki tujuan untuk meningkatkan relevansi pembelajaran. “Ketika pendidikan mengakomodasi kearifan lokal, siswa dapat lebih mudah mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka. Ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga lebih bermakna,” tambahnya.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kearifan lokal memiliki peran penting dalam membentuk jati diri bangsa. Nilai-nilai seperti gotong royong, Pancasila, dan kebhinekaan dapat diperkuat melalui pemahaman dan penerapan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.
Terakhir, Wakil Rektor I juga menyoroti aspek keberlanjutan yang dihasilkan dari pelestarian kearifan lokal. “Dengan menjaga dan mengembangkan kearifan lokal, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk tantangan yang kita hadapi di era modern ini,” jelasnya.
Acara yudisium ini menjadi momentum penting bagi Unikama untuk terus berkomitmen dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas berbasis kearifan lokal, guna menciptakan generasi penerus yang tidak hanya berkompeten secara akademis tetapi juga memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap budaya dan lingkungan sekitarnya.
No related posts.