Unikama-Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Seminar Demokrasi selama tiga hari berturut-turut, 30-31 Mei dan 1 Juni 2022. Acara yang dihadiri oleh 100 peserta ini diadakan secara daring melalui Zoom Meeting. Seminar ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Unikama, namun juga diikuti oleh peserta umum. Yaitu pelajar, mahasiswa perguruan tinggi lain dan masyarakat umum.
Wakil Rektor I bidang akademik dan perencanaan Unikama,Drs Choirul Huda MSi, menyatakan jika kegiatan yang diselenggarakan MPM Unikama penting bagi mahasiswa. Dan mahasiswa dapat belajar dengan baik tentang demokrasi. “Unikama, kampus multikultural dan akan berkomitmen menghasilkan generasi yang tahu budayanya dan demokrasi pancasila mewadahi itu,” ungkapnya.
Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menumbuhkan rasa kecintaan kepada bangsa dan negara. Rasa kecintaan ini ditumbuhkan melalui kesadaran dan pemahaman mengenai permasalahan dalam politik Indonesia. “Tujuan yang tidak kalah penting, adalah agar masyarakat mampu menyuarakan pendapat yang kritis demi tatanan bangsa yang lebih baik, dan tidak bersikap apatis dalam setiap penyelenggaraan kebijakan negara,” ucap Khilyatu Ni’mah selaku Ketua Umum MPM Unikama.
Tidak hanya itu, mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini juga menyatakan jika pembahasan mengenai demokrasi menjadi topik yang dipilih MPM Unikama karena, merupakan pembahasan yang dapat dipelajari oleh semua lapisan masyarakat baik itu, mahasiswa, aktivis pemerintah maupun masyarakat. Dimana mahasiswa, aktivis pemerintah dan masyarakat sendiri adalah bagian pembangunan bangsa yang mana dapat turut andil dalam menjaga demokrasi Indonesia. “Dalam era demokrasi seperti sekarang ini, kita seharusnya sudah dapat Melek Politik, agar dapat menindaklanjuti dan ikut andil bersama pemerintahan dalam perencanaan kebijakan-kebijakannya,” tuturnya.
Ada alasan mengapa kegiatan seminar ini dilakukan selama tiga hari, yakni dalam rangka memperingati peristiwa penting sebelum lahirnya Pancasila sampai dengan lahirnya Pancasila (30, 31 Mei dan 1 Juni 2022). Acara yang dikemas dalam tiga hari tersebut diisi dengan tema yang berbeda. Pada hari pertama dengan tema “Bincang Asik Demokrasi”, hari kedua dengan tema “Bincang Asik Negara dan Politik Kesejahteraan”, dan hari terakhir dengan tema “Bincang Asik Demokrasi Pancasila”.
Pada hari terakhir menjadi puncak acara yakni memperingati momentum Hari Lahirnya Pancasila. ” Puncak acara kami yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2022 guna memperingati momentum lahirnya Pancasila dan memperkuat pemahaman dan aktualisasi bangsa pada demokrasi Pancasila negara kita,” tungkasnya.
Seminar nasional ini menghadirkan tiga pemateri yang berbeda setiap harinya. Pada hari pertama menghadirkan H. Ganjar Pranowo, S.H.,M.IP namun berhalangan hadir dan digantikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Propinsi Jawa Tengah ,Haerudin, S.H.,M.H membahas mengenai “Demokrasi Perspektif Bapak Ganjar Pranowo”.
Pada jari kedua menghadirkan Hasanudin Wahid, M.Hum anggota DPR-RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) membahas mengenai “Negara dan Politik Kesejahteraan”. Sedangkan untuk hari ketiga menghadirkan Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Dian Kartika, S.E dan membahas mengenai “Demokrasi Pancasila”.
Dengan adanya acara ini, diharapkan dapat memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap demokrasi yang baik dan dapat turut serta dalam menjaganya. “Harapan saya semoga mahasiwa dapat berkontribusi aktif dalam agenda-agenda demokrasi dan dapat mengaktualisasikan Demokrasi yang baik yang tercermin didalam perilakunya,” tutupnya.
No related posts.