UNIKAMA – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) sukses menggelar Seminar Multikultural dalam rangka memperingati Dies Natalis yang ke-67. Seminar yang bertajuk “Rekonstruksi Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal” ini dilaksanakan pada Selasa (11/06/2024) di Auditorium Multikultural Unikama. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh lintas agama terkemuka yang memberikan perspektif berharga mengenai moderasi beragama dan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga kerukunan.
Pembicara dalam seminar ini adalah, Prof. Mun’im Sirry, MA., Ph.D, Guru Besar Studi Islam dari University of Notre Dame, Amerika Serikat. Selain itu, YM. Bhikkhu Tejapuñño Mahāthera, Upa-Padesanāyaka dari Banyuwangi, Jawa Timur, dan Prof. FX. Eko Armada Riyanto, CM, Ketua Filsuf Katolik Indonesia/FKAUB Malang, turut menyampaikan materi terkait moderasi beragama dalam perspektif masing-masing.
Rektor Unikama, Dr. Sudi Dul Aji, M.Si, menjelaskan bahwa tema seminar ini dipilih untuk menggali dan mengembangkan konsep moderasi beragama yang berbasis pada kearifan lokal. Menurutnya, acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kehidupan berbudaya masyarakat Indonesia, terutama dalam memperkuat kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
“Seminar ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengaplikasikan kearifan lokal dalam moderasi beragama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghormati,” ujar Dr. Sudi Dul Aji dalam sambutannya.
Tidak hanya itu, seminar ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan lintas negara, karena hadirnya mahasiswa magang dari Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia, yang turut mengikuti acara ini. Ini merupakan langkah konkret dalam membangun jaringan kerja sama antarlembaga pendidikan tinggi di tingkat internasional.
Dengan menghadirkan tokoh-tokoh lintas agama dan partisipasi mahasiswa internasional, seminar multikultural ini menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan keberagaman di lingkungan akademik dan masyarakat luas.
No related posts.