UNIKAMA – Memasuki Era Revolusi Industri 4.0 perguruan tinggi terus menyiapkan lulusan yang berkualitas. Tak hanya berkualitas, lulusan yang memberi manfaat bagi masyarakat menjadi prioritas bagi setiap kampus. Sebagai kampus multikultural, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Pemantapan Pendampingan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2018. Kegiatan yang menghadirkan reviewer Nasional Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA dan Dr. Widyo Winarso, M.Pd ini berlangsung di Auditorium Multikultural, kemarin.
Wakil Rektor III Dr. Joice Soraya, SH.,M.Hum, dalam sambutannya menegaskan tahun 2019 menjadi memontum menegakkan reputasi kampus melalui berbagai prestasi, termasuk kompetisi dalam PKM Tahun ini. “Kita mendorong kreativitas mahasiswa dalam berbagai bidang, ini juga bagian dari menyongsong Unikama Unggul 2025,” tambah perempuan berpakian merah saat membuka acara tersebut.
Kegiatan ini diperuntukkan bagi dosen pendamping dan mahasiswa. “Kegiatan ini hanya untuk dosen pendamping dan mahasiswa, juga ditambah unsur Ketua Program Studi (Ka.Prodi) di lingkungan Unikama. Di samping itu, untuk membekali dosen maupun mahasiswa agar lebih siap dan selektif baik secara administratif maupun substantif,” ungkap ketua panitia Ihsan Abrama.
Dalam penyusunan proposal PKM, pemateri I Bambang panggilan akrab, memaparkan beberapa kesalahan dalam pengusulan PKM. “Kesalahan adminstratif sering ditemui, misalnya cover, daftar isi maupun sistematika lainnya. Untuk tembus ke Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) ada beberapa tahapan dalam PKM, misalnya, tahapan admnistratif, substantif, monitoring dan evaluasi (monev), dan PIMNAS,” ungkap Dosen Universitas Brawijaya.
Dengan demikian, hal ini harus diantisipasi terutama oleh dosen pendamping yang memiliki peranan penting sebelum diusulkan ke Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kemenristekdikti. imbuhnya.
Sementara itu, sekretaris LLDIKTI Wilayah VII menyajikan bagaimana sukses PKM dan PIMNAS. Ia menjelaskan, bahwa kebijakan PT, Komitmen Pimpinan, Komitmen dosen pendamping akan menjadi penyemangat bagi kesuksesan mahasiswa kedepan. “Selain itu, sistem pembinaan dan mahasiswa pun juga tak kalah penting, artinya setiap kampus harus juga merekonstruksi manajemen PKM dan PIMNAS agar mahasiswa lebih bergairah untuk berprestasi,” tutur Widyo sapaan akrab Sekretaris LLDIKTI. (mr.dont)
No related posts.