Unikama – Sekelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Satrasia) berhasil menghidupkan kembali Teater Trotoar melalui pementasan bertema “TERBAKAR (Tercipta Banyak Karya)” yang digelar pada Selasa malam (29/10/2024), di Laboratorium Drama Satrasia. Teater Trotoar, yang pernah berjaya di masanya, bangkit kembali setelah vakum cukup lama, berawal dari diskusi sederhana di sebuah tongkrongan. Pementasan ini bukan hanya menjadi ajang kreativitas mahasiswa, tetapi juga langkah awal bagi kebangkitan teater tersebut.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Suryantoro, M.Pd., memberikan sambutan yang penuh apresiasi terhadap seluruh mahasiswa yang terlibat dalam pementasan ini. Beliau menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wadah yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan mempublikasikan karya-karya yang telah mereka ciptakan kepada khalayak umum.
“Dengan mengikuti kegiatan seperti ini, para mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan dan memperlihatkan kemampuan mereka dalam seni dan sastra,” ujarnya.
Dr. Gatot Sarmidi, dosen sastra sekaligus Pelindung Teater Trotoar, berharap agar teater ini kembali menemukan jati dirinya dan merangkul para alumni Satrasia untuk mendukung generasi penerusnya. Selain itu, Dr. Gatot mendorong agar Teater Trotoar terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas mereka. Dengan tantangan dan perkembangan dunia seni saat ini, teater dituntut untuk selalu beradaptasi dan memunculkan ide-ide segar yang dapat menarik minat penonton.
“Kebangkitan teater ini menjadi momen penting, tidak hanya untuk mahasiswa saat ini, tetapi juga untuk para alumni yang telah berjauhan. Semoga teater ini kembali berjaya,” tuturnya.
Pementasan “Pena Bertinta Api” menjadi simbol semangat yang tak pernah padam di kalangan mahasiswa Satrasia. Glend Martin, mahasiswa PBSI 23 sekaligus penulis naskah pementasan, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya fokus pada teater, tetapi juga mengajak penonton untuk berpartisipasi melalui karya puisi.
“Kami menghidupkan kembali jati diri kami melalui pentas ini, dan semoga terus berlanjut untuk karya-karya selanjutnya,” ungkapnya.
Teater Trotoar mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk alumni dan tamu undangan yang hadir. Kehadiran mereka turut memberikan masukan dan dukungan bagi kebangkitan komunitas teater ini. Muhammad Ainul Yaqin dan Achmad Marzuqi Zaidan, mahasiswa PBSI Unikama, berharap agar pementasan ini menjadi stimulus untuk menghidupkan kembali kejayaan teater.
No related posts.