Unikama Lolos Pendanaan Revitalisasi LPTK 2025, Satu-satunya PGRI yang Berhasil

Unikama – Direktorat Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, resmi mengundang Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) sebagai salah satu penerima bantuan pendanaan Revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tahun 2025. Hal ini tertuang dalam surat undangan nomor 0521/D3/DV.06.03/2025 yang ditujukan kepada 17 perguruan tinggi terpilih, termasuk Unikama. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG) melalui optimalisasi anggaran dan revitalisasi LPTK.

Lebih membanggakan lagi, Unikama menjadi satu-satunya universitas PGRI yang lolos dalam pendanaan ini. Keberhasilan ini menegaskan komitmen Unikama dalam mencetak calon guru profesional melalui program PPG yang berkualitas. Pendanaan Revitalisasi LPTK Tahun 2025 bertujuan memfasilitasi Program Studi PPG untuk mencapai akreditasi unggul, yang akan menjadi tolok ukur kesiapan Unikama dalam menghasilkan guru yang kompeten.

Dr. Nurul Ain, M.Si., Koordinator PPG Unikama, menjelaskan rencana konkret pemanfaatan dana revitalisasi. Beliau menjelaskan ada enam program utama yang akan menjadi fokus pengembangan dan peningkatan. Diantaranya adalah pengembangan asesmen pencapaian CPL PPG, model pembelajaran microteaching berbasis teknologi digital, penjaminan mutu, peningkatan kualitas dosen, pengembangan bahan ajar, dan penyusunan dokumen akreditasi unggul.

“Kolaborasi juga menjadi kunci, baik internal dengan berbagai bidang studi di PPG seperti PGSD, Pendidikan Fisika, dan lainnya, maupun eksternal dengan melibatkan minimal dua LPTK lain, sesuai moto Diktisaintek berdampak,” paparnya.

Wakil Rektor II Unikama, Dr. Choirul Huda, M.Si., menegaskan pentingnya akreditasi unggul sebagai tujuan utama hibah ini. Beliau mengutarakan status unggul akan menjadi indikator bahwa PPG Unikama siap menghasilkan guru profesional, sekaligus meningkatkan citra kampus di mata masyarakat dan pemerintah.

“Kami juga berharap ini bisa memotivasi prodi lainnya untuk mengejar akreditasi unggul. Untuk pengelolaan dana, transparansi dan akuntabilitas adalah prioritas. Kami telah menyiapkan sistem penjaminan mutu yang melibatkan tim pengelola, unit penjaminan mutu, dan audit internal. Setiap tahap program akan dimonitor secara ketat agar target hibah tercapai optimal,” jelasnya.