UNIKAMA – Peran perguruan tinggi bertambah seiring pertumbuhan zaman. Jika dulu perguruan tinggi adalah agen research dan agen pendidikan untuk menghasilkan manusia yang terampil, sekarang eranya ditambah yaitu agen pertumbuhan ekonomi. Jadi apa yang dihasilkan harus bermanfaat dengan cara mengetahui kebutuhan industri apa yang diperlukan saat ini.
Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) bidang relasi dan produktivitas Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M, Eng saat berbicara di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), kemarin.
“Saya mengusulkan perguruan tinggi yang menarik pihak industri atau bisa sebaliknya. Hal ini untuk melatih agar lulusan perguruan tinggi dapat menjadi link sebagai agen pengetahuan dan transfer teknologi ,” jelas Agus Puji Prasetyono.
Ia juga menambahkan mengenai sukses tidaknya MEA adalah karena perguruan tinggi. Sebab sumber daya manusia yang tersertifikasi, terstandarisasi dan terakreditasi merupakan sarjana yang mampu membangunan ekonomi merata. Hal itu membuktikan bahwa yang memiliki andil besar adalah perguruan tinggi.
Lulusan perguruan tinggi setidaknya mampu membuat usaha di daerah maju dengan teknologi. Sehingga hasil usaha daerah dapat bersaing di pasar bebas atau luar negeri. Perwujudan ekonomi merata dengan cara sarjana turun ke desa sebagai langkah pemerataan desa. Hal ini mengacu pada UMKM kecil yang masih bertahan saat ekonomi di Indonesia lemah. Sehingga perlu adanya pelatihan enterpreneurship di perguruan tinggi agar negara kuat dan tidak goyah.
Agenda pertemuan kemarin merupakan konferensi internasional mengangkat tema Language Development Issues & the Challenges of Global Economy Sosio-Culture & Industry.
Erik Teguh Prakoso M.Pd, Kons, ketua pelaksana membeberkan pertemuan ini sebagai ajang bagi petarung-petarung untuk mengupas kebijakan-kebijakan pemerintah yang di rasa kurang efektif. Sebab, dosen juga memiliki reputasi yang tinggi sebagai pejabat negara yang memiliki jabatan fungsional. (empe)
No related posts.