Unikama – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) gelar Yudisium secara virtual menggunakan aplikasi Zoom dan live streaming Youtube. Sebanyak 257 mahasiswa menjadi peserta yudisium tahun ajaran 2019/2020 dengan rincian Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) 18 mahasiswa, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 15 mahasiswa, Pendidikan Geografi 62 mahasiswa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 133 mahasiswa dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) sebanyak 29 mahasiswa.
Drs. Triwahyudianto, S.Pd., M.Si, selaku Dekan FIP menyampaikan bahwa Yudisium merupakan pernyataan lulus sekaligus mengukuhkan seorang mahasiswa yang telah memenuhi syarat kelulusan pada suatu program studi.
“Setelah diyudisium mahasiswa berhak menyandang gelar Sarjana (Strata 1), saya mengucapkan selamat kepada para peserta yudisium yang telah menyelesaikan studinya dengan baik. Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat baik bagi pengembangan ilmu itu sendiri terlebih bermanfaat praktis bagi seluruh peserta yudisium dalam menjawab berbagai tantangan kehidupan yang ada di masa depan,” ungkapnya.
Ia juga berharap pengukuhan ini mahasiswa peserta yudisium menjadi bekal untuk menegakkan kebenaran dan kejujuran dengan mengedepankan nilai-nilai keberagaman, menjunjung tinggi toleransi sebagaimana membawa nama baik perguruam tinggi Unikama sebagai kampus berbasis Multikultiral.
Sebagai lulusan dari FIP perlu mengetahui bahwa peran guru di era sekarang ini sudah berbeda. Penanaman nilai-nilai etika, karakter, kebijakan, pengalaman, dan empati sosial. Fungsi tersebut tidak bisa tergantikan oleh unsur lain selain manusia itu sendiri, bahkan mesinpun tidak akan mampu untuk menggantikan posisi strategis yang seperti ini.
“Kita menyadari adanya revolusi peran guru yang semula sebagai sumber belajar memberikan pengetahuan kini harus menjadi pendamping atau mentor, fasilitator, inspirator dan juga motivator dalam mengembangkan imajinasi kreatifitas, serta karakter pada generasi muda yang dibutuhkan di masa depan,” tambahnya.
Ada 5 mahasiswa yang meraih IPK tertinggi di FIP antara lain dari Prodi Pendidikan Geografi Oki Hardiansah dengan peraihan IPK 3.90, Nana Rohana IPK 3.86 dari Prodi PGSD, Nerincha Irvianita IPK 3.82 dari Prodi PG PAUD, Krisma Elisabeth IPK 3.79 dari Prodi BK, dan Petrus Dionisius Aristo Syukur IPK 3.58 dari Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Perwakilan dari salah satu mahasiswa beprestasi dari Pendidikan Geografi Oki Hardiansyah menyampaikan walaupun yudisium kali ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19 FIP masih bisa menggelar acara yudisium.
“Saat ini kita patut bersyukur, di tengah pandemi seperti ini masih bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu dan dikukuhkan kelulusannya lewat yudisium. Banyak rekan-rekan kita diluar sana yang tidak dapat menyelesaikan pendidikannya sebab terdampak oleh pandemi. Oleh karena itu marilah kita support mereka agar tetap semangat untuk menempuh pendidikan,” ujarnya.
Harapannya FIP bisa semakin berkembang dengan baik dan selalu berbenah meningkatkan kualitasnya. Selain itu, FIP bisa menghasilkan bibit-bibit unggul dan pendidik yang baik agar bisa memberikan dan menyelesaikan permasalahnyang ada daa dunia pendidikan di Indonesia.
Yudisium merupakan awal dari perjuangan untuk mencapai masa depan maka tetaplah rendah hati dengan pribadi yang baik sebagai modal untuk terjun ke dunia kerja.
No related posts.