Implementasikan MBKM, Program Studi PGSD Unikama Laksanakan Survey

Unikama – Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) laksanakan survey implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan yang merupakan kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini dilaksanakan pada Senin (27/12/2021).


Ketua Prodi PGSD, Dr. Cicilia Ika Rahayu Nita, M.Pd. memaparkan survey ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengembangan dan implementasi kurikulum MBKM berbasis kearifan lokal terhadap kesesuaiannya dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Indikator Kinerja Utama (IKU)


“Serta mengetahui implementasi kurikulum MBKM berbasis kearifan lokal, ketercapaian terhadap visi misi prodi, tri dharma dosen, kebutuhan dunia kerja, ketercapaian pembelajaran berbasis proyek, ketercapaian dalam peningkatan hasil dan proses pembelajaran.” paparnya.


Kegiatan yang diawali dengan koordinasi pada (16/12) yang dihadiri oleh dosen, tenaga pendidik, mahasiswa serta mitra tersebut dilanjutkan dengan mengadakan workshop dan Focus Group Discussion (FGD). Mengusung tema “Analisis Dampak Pengembangan dan Implementasi MBKM Berbasis kearifal Lokal”, worshop tersebut mengundang Ketua Himpunan Dosen PGSD Indonesia (HDPGSDI), Dr. Widya Karmila Sari A., M.Pd.


Workshop dan FGD tersebut dihadiri oleh dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dosen, mahasiswa, kepala sekolah, guru, serta tenaga pendidikan.


Sementara itu, survey yang telah dilaksanakan pada tanggal 21-22 Desember telah diikuti oleh 13 dosen, 386 mahasiswa, 17 mitra dan 1 tenaga pendidik. Survey dilakukan secara daring melalui aplikasi google form. Hasil analisis survey dengan berbagai indikator atau aspek responden rata-rata menjawab sangat setuju dan setuju dari pertanyaan hal ini menunjukkan bahwa pengembangan dan implementasi kurikulum MBKM pada Prodi PGSD Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mendukung kesesuaian dengan tujuannya.


“Survey diharapkan sebagai evaluasi untuk peningkatan ketercapaian 8 IKU, CPL dan lulusan yang memiliki kompetensi tambahan. Pelaksanaan MBKM berikutnya diharapkan dapat lebih dipersiapkan dan dimatangkan sehingga kompetensi tambahan yang didapat lebih berdampak baik mahasiswa, stakeholder, dosen atapun tendik pendidikan.” tutupnya.