Kembangkan Potensi Lokal, Unikama Gandeng Bappeda Kota Probolinggo

UNIKAMA – Program pengabdian masyarakat digunakan sebaik-baiknya oleh Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Sesuai dengan namanya, program ini digunakan untuk membantu menyejahterakan masyarakat.

Selain di Malang, Unikama juga melaksanakan program Pengabdian Masyarakat di Probolinggo Jawa Timur. Tepatnya di Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo.

Program ini dilakukan secara multidisiplin oleh dosen Unikama yaitu Dr. Enike Dwi Kusumawati, S.Pt., MP., dan Irma Tyasari, SE, S.Pd. MM, Ak., serta dosen dari Universitas Wisnu Wardhana Malang yaitu DRS. HB. Sujiantoro, SH., MH, dan Suryaningsih, SH., MH.

Program pengabdian Iptek bagi Wilayah ini didukung oleh Kemenristekdikti dan BAPEEDA serta Diskoperindag Kota Probolinggo selama tiga tahun mulai tahun 2015 sampai dengan 2017.

Mereka memfokuskan di wilayah Kelurahan Kedopok, Jrebeng Wetan dan Jrebeng Kulon. Banyaknya limbah klobot jagung dan kain perca yang ada di wilayah tersebut serta komitmen dan semangat masyarakat Kota Probolinggo untuk berkembang mendasari kegiatan pengabdian ini.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan sangat diterima dengan antusias oleh warga. Ketiga wilayah tersebut telah berkembang dan telah melayani permintaan pasar atas kebutuhan berbagai jenis handicraft.

Produk-produk handicraft baik dari kain perca maupun klobot jagung juga telah diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pemasaran produk tersebut juga telah berkembang sampai pengiriman keluar Jawa.

Masyarakat Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo perlu ditingkatkan pendapatannya, diantaranya melalui pengolahan potensi lokal yang berlimpah yaitu limbah pertanian yang masih belum terkelola dengan baik sehingga tidak bernilai ekonomis.

Selain itu juga perlu adanya peningkatan kewirausahaan bagi calon tenaga kerja sehingga berminat menjadi wirausaha muda. Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian  itu, banyak  alternatif  yang  bisa  dipilih  untuk  mengoptimalkan  pemanfaatan  dan pemberdayaan  potensi  daerah  kota.

Hal itu guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo melalui percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan berkesinambungan.

Sebab itu, program ini tak hanya berjalan setahun, tetap objek butuhkan waktunselama tiga tahun. (TI)