Kenalkan Konsep Konseling Trauma, HMPS dan Prodi BK Unikama Gelar Seminar Online

Unikama – Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Kanjuruhan Malang menggandeng HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) BK menggelar Seminar Online selama dua hari, 28-29 Juli 2020 dengan topik yang berbeda. Tujuan mengadakan kegiatan ini awalnya untuk memfasilitasi mahasiswa dan guru-guru BK dan memberikan solusi atas persoalan pandemi Covid-19.

Leny Latifah, S.Pd., M.Pd., Kons., selaku Kaprodi BK menerangkan bahwa di era pandemi Covid-19 ini pasti terjadi krisis psikologis di kalangan masyarakat.

“Krisis psikologis ini bisa berdampak buruk jika dibiarkan begitu saja. Maka dari itu, dalam seminar online ini kami ingin menjelaskan macam-macam krisis psikologis serta dampaknya dan juga bagaimana cara mengurangi terjadinya krisis psikologis,” ungkapnya.

Krisis Psikologis sendiri bisa seperti perasaan cemas dan takut yang berlebihan akan suatu hal. Terutama saat pandemi Covid-19 ini pasti banyak sekali masyarakat yang selalu cemas dan takut akan tertular virus Covid-19.

“Sebenarnya krisis psikologis ini hanya diri sendiri yang bisa mengontrolnya. Hanya saja, jika ada seseorang yang sudah berlebihan rasa cemas dan takutnya, ini perlu adanya pendampingan,” ujarnya.

Antusias peserta sangatlah besar, tidak hanya mahasiswa dan guru BK saja tetapi Dosen juga turut berpartisipasi mengikuti seminar online ini bahkan, ada juga yang dari luar Jawa.

Di hari pertama seminar online ini membahas tentang hoax atau nyata bahwa di era pandemi covid 19 ini terjadi krisis psikologis. Laily Tiarani Soejanto, Psi., M.Pd selaku Dosen BK Unikama dan juga pemateri menjelaskan bahwa krisis psikologis ini memang ada dan nyata khususnya di era pandemi Covid-19.

“Di seminar online saya menjelaskan tentang apa saja macam-macam krisis psikologis yang terjadi dan apakah krisis ini terjadi hanya saat sesorang terkena virus Covid-19 atau juga pada orang yang tidak terjangkit virus. Dengan adanya seminar ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih sadar dan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Hal ini dapat mengurangi terjadinya krisis psikologis,” ujarnya.

Sementara itu, Ifdil, Ph.D., Kons., selaku pemateri di hari kedua dalam seminar online ini menjelaskan tentang solusi dalam menangani krisis psikologis melalui pendekatan konsep konseling trauma.

“Sebenarnya banyak sekali pendekatan-pendekatan untuk mengatasi trauma, cemas, dan ketakutan yang berlebihan. Hanya saja, saya mengenalkan konsep konseling trauma ini karena lebih mudah untuk diimplementasikan dan teknik pendekatannya juga mudah untuk dipelajari kepada si penderita trauma,” paparnya.

Dengan adanya seminar online ini diharapkan mampu mengurangi adanya krisis psikologis di masa pandemi Covid-19 ini. Nantinya para peserta juga bisa membagikan ilmunya untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis psikologis terutama menggunakan konsep konseling trauma.