Kurangi Bencana, Pahami Mitigasi

UNIKAMA – Risiko bencana perlu dikurangi untuk dapat mengendalikan kerentanan, kapasitas dan risiko dari bencana. Karena gempa atau bencana tidak membunuh tetapi obyeknya yang membunuh. Mangatasi hal itu, Program Studi (Prodi) Geografi Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar kuliah umum, 6/1 kemarin.

Kuliah umum dengan tema “Meminimalkan Risiko Bencana Melalui Pemahaman Konsep Mitigasi Bencana” ini berlangsung di Aula Sarwakirti Unikama. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, pimpinan fakultas, dan para dosen Geografi.

Saat ini, potensi keunggulan kadang meninabobokkan, akan tetapi dalam realitasnya banyak potensi yang unggul. Banyak potensi yang bukan unggulan, tapi kelemahan akhirnya menjadi keunggulan, ungkap Kaprodi Geografi, Drs. Tri Wahyudianto, S.Pd. M.Si.

“Hal semacam ini terlambat dipahami bagi kita, bencana kadang disebabkan oleh manusia. Ini bencana alamkah atau bencana manusia,” ungkapnya.

Seorang geografis harus bijak terhadap aspek manusia dan aspek alam, karena keduanya ada hubungan timbal baliknya. Bencana dalam bentuk apapun sering dianalisis dalam dua hal tersebut yang tidak bisa diabaikan. Karena masalah bencana erat kaitannya dengan geografi dalam fungsi advokasi pembelajaran.

Permasalahan bidang bencana dapat diselesaikan dengan Mitigasi, sehingga mahasiswa Geografi diberi pemahaman kesadaran global mengenai bencana. Bagaimana pencegahan dan penguatan pada mitigasi, tanggap bencana dengan memberi pertolongan pada korban, dan pascabencana melalui pemulihan akibat bencana.

Meski demikian, mitigasi bukan segala-galanya karena masih ada faktor lain yang harus diperhatikan yaitu mitigasi nonstruktural, yakni mengurangi jumlah kematian, mengurangi kerusakan, terutama kerusakan pada infrastruktur kunci seperti jembatan, area pelayanan umum, dan gedung sekolah atau kampus.

Diharapkan, kedepannya belajar bareng untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan kuliah umum ini. Dengan demikian, bisa meminimalisir atau meminimkan risiko bencana melalui pemahaman konsep mitigasi bencana, harap kaprodi. (dinog)