MoU sekaligus Kuliah Umum, Prodi TI Unikama Arahkan Mahasiswa Menuju Industri Kreatif

UNIKAMA – Dalam rangka pembekalan mahasiswa yang akan melakukan PKL ( Praktik Kerja Lapangan) Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (TI) Unikama (Universitas Kanjuruhan Malang) mengadakan Kuliah Umum. Dengan mendatangkan Amri dari GDM (Game Development Malang) sedangkan dari Jagoan Hosting diwakili oleh Nurma dan Ranggi. Mereka memberikan materi terkait dunia industri kreatif yang sedang gencar dilakukan dimana-mana.

Seperti yang diungkapkan oleh Mohammad Ahsan, S.Kom., M.T selaku Ketua Prodi TI bahwa selain memberikan kuliah umum kepada mahasiswa, juga akan ada penandatanganan MoU oleh FST (Fakultas Sains dan Teknolog) dengan GDM.

“Dengan adanya penandatanganan MoU ini, mahasiswa FST khususnya Prodi TI Unikama bisa melakukan PKL di GDM,” pungkasnya.

Kegiatan ini hanya diikuti oleh mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 saja. Semester depan mereka akan berangkat untuk PPL, jadi sudah seharusnya mulai saat ini diberikan referensi tempat yang tepat untuk PKL.

Di samping itu, dengan adanya MoU bersama GDM diharapkan adanya output tersendiri untuk mahasiswa.

“GDM berencana akan mengadakan workshop, yang akan dilanjutkan dengan menjaring komunitas untuk membuat game. Mahasiswa nantinya akan difasilitasi dan dibimbing untuk pembuatan game, ” papar Kaprodi TI ini.

Selain difasilitasi, GDM juga akan membantu terkait lisensi, pemasaran dan publishing game buatan mahasiswa Unikama. Sedangkan dari Jagoan Hosting sendiri, mereka siap membantu mahasiswa yang ingin belajar terkait jaringan, pengelolaan website dan juga hosting.

“Di GDM mahasiswa bisa melakukan PKL secara online, jadi tidak harus datang ke tempatnya. Mereka bisa di kontrol dari jauh, terkait game mereka bisa mengerjakannya dari kampus. Tetapi, mereka harus menghasilkan suatu produk. Dari produk-produk inilah yang nantinya akan menjadi tanda kerjasama kita,” tuturnya.a!

Target kedepannya FST akan banyak bekerjasama dengan pengembang industri kreatif di Kota Malang. Salah satunya seperti pengembang software game di Kota Batu, yang memiliki proyek pembuatan game edukasi. Game edukasi ini nantinya dibuat untuk tempat wisata di Kota Batu.

“Dalam pembuatan game edukasi mahasiswa akan dilibatkan. Bahkan, Dosen juga akan terlibat didalam pembuatan game tersebut. Karena dalam MoU nanti akan berbunyi pemagangan dan seminar. Jadi kedepannya akan saling menguntungkan satu sama lain. Seperti halnya saling bertukar pemateri untuk mengisi seminar, ” ujarnya saat di wawancara.

Generasi millenial memang sudah seharusnya terlibat dalam menyongsong industri kreatif terutama di Jawa Timur. Semakin banyak anak muda yang terjun didalamnya, maka akan semakin banyak produk-produk yang di hasilakan. Dengan naiknya produk pasti perekonomian di Jawa Timur juga akan meningkat.