Peringati Hari Hutan dan Hari Air, Mahasiswa Pendidikan Geografi Unikama Tanam Pohon dan Bunga di Tlogo Land

Unikama- Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Geografi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) berkumpul dengan penuh semangat di pelataran Wisata Tlogo Land, Wonorejo Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang pada hari Sabtu (26/03/2022). Mereka berkumpul di tempat wisata tersebut untuk menanam pohon dan bunga.

Para mahasiswa tampak begitu antusias dan tak sabar untuk segera menanam pohon dan bunga. Acara ini dihadiri langsung oleh Dr. Suwito, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Unikama, Mahasiswa HMPS Pendidikan Geografi dan Pengelola Wisata Tlogo Land.

Kegiatan ini merupakan program kerja HMPS Pendidikan Geografi Unikama dalam rangka memperingati Hari Hutan dan Hari Air yang jatuh tepat berurutan pada tanggal 21 dan 22 Maret 2022.

Sebanyak 300 bibit pohon ditanam mahasiswa. Pohon yang ditanam terdiri dari tiga jenis yakni tabebuya, kelor, dan jambu. Dipilihnya tempat Wisata Tlogo Land dikarenakan masih ada tempat yang belum ditanami tanaman, baik buah maupun bunga. “Kemarin kita sudah survei ke beberapa tempat tapi yang cocok itu di sini (Wisata Tlogo Land). Karena kita lihat kondisi lingkungannya juga. Sebenarnya sudah ada penanaman pohon tapi lebih kita manfaatkan mana yang kurang yaitu di Rusunawa, di Wisata Tlogo Land untuk bunga dan buahnya tidak ada,” terang Nova Lailatul Zanah selaku Ketua Umum HMPS Pendidikan Geografi.

Aksi nyata mahasiswa tersebut membuka kesempatan bagi Unikama dan Wisata Tlogo Land untuk menjalin kerjasama. Seperti yang disampaikan Ketua Umum HMPS Pendidikan Geografi saat diwawancara tim Humas Unikama. “Ada masukan dari pengelolanya. Ada rencana kerjasama dengan Tlogo Land,” ucapnya.

Acara ini dilakukan karena jumlah vegetasi khususnya di Malang mengalami penurunan sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam. Tidak hanya itu, acara ini juga bertujuan untuk membentuk kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa untuk peduli terhadap lingkungan hidup sehingga terbentuk generasi muda yang peduli akan kelestarian lingkungan.

“Acara ini perlu dilakukan, agar terbentuk kesadaran dalam benak masyarakat termasuk generasi muda tentang pentingnya melestarikan lingkungan hidup. Setiap tahun, jumlah vegetasi pada lahan potensial (Malang Raya) telah berubah menjadi daerah permukiman, hal ini tidak bisa dihindari mengingat tingkat populasi penduduk terus meningkat. Penurunan jumlah vegetasi tentu akan berdampak buruk bagi kerusakan lahan, yang kemudian berpengaruh pada potensi bencana alam (banjir, longsor, dan erosi). Oleh karena itu para generasi muda perlu dibekali dengan karakter yang unggul dan berbudi luhur dalam merawat lingkungan hidup,” jelas Dr. Suwito, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Geografi Unikama.

Ia juga berharap acara ini akan terus diselenggarakan mengingat memiliki pengaruh yang positif. “Saya berharap kegiatan sosial atau peduli lingkungan seperti ini bisa dipertahankan pada beberapa objek wilayah yang memiliki potensi rawan bencana,” tutupnya.