Prodi PGSD Unikama Gandeng Praktisi ABK Tingkatkan Pemahaman Pembalajaran Inklusi dan Diferensiasi

UNIKAMA – Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) sukses menyelenggarakan kegiatan Penguatan Pendampingan Siswa dan Stakeholder ABK pada Mahasiswa PGSD Unikama dengan menggandeng Praktisi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kegiatan dilaksanakan di Ruang Auditorium Multikultural pada Jumat (9//12/2022) lalu.

Pada kegiatan yang penting ini Prodi PGSD membawa isu mengenai disabilitas kepada mahasiswa mereka. Kepala Program Studi (Kaprodi) PGSD Unikama Dr Cicilia Ika Rahayu Nita MPd, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini juga bagian dari meningkatkan kualitas guru dalam dunia pendidikan khususnya pada ABK.

“Kami mencoba merealisasikan peningkatan kualitas ini dengan mengundang langsung praktisi ABK serta mengundang wali murid beserta anaknya untuk hadir di kegitan. Agar teman-teman mahasiswa dapat langsung mengenali dan mempelajari tentang ABK.” terangnya.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unikama, Dr. Triwahyudianto, M.Pd. berharap dalam sambutannya agar kegiatan ini harus di ikuti dengan baik.

“Sebagai guru yang berkualitas, kita harus bisa memberikan pelayanan terbaik pada perkembangan potensi peserta didik ke arah optimal dan memberikan pengalaman yang dapat menularkan ilmu pendidikan kepada adik-adik ini.” jelasnya.

Dilanjutkan dengan materi yang dibawa oleh Ervina Ayu Luvitasari, M.Pd mengenai Implementasi Pembelajaran Stakeholder ABK di Tingkat Sekolah Dasar.Beliau menjelaskan bahwa dari Kurikulum nanti akan di jabarkan kembali kedalam Pembelajaran Diferensiasi

Pembelajaran Diferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar pada pemenuhan kebutuhan murid baik dari segi kesiapan belajar, minat, atau profil belajarnya dan bagaimana guru dapat merespon kebutuhan belajar tersebut.

“Dalam ABK kita perlu memerlukan strategi dan pendekatan khusus yang melibatkan prinsip kasih sayang, layanan individual, kesiapan, keperagaan, motivasi, prinsip belajar dan bekerja kelompok, prinsip keterampilan, dan penanaman dan penyempurnaan sikap.” terangnya.

Namun beliau menekankan untuk ABK, strategi dan pendekatan tidak hanya dilakukan oleh guru saja namun juga orang tua atau keluarga mereka serta masyarakat. Disini juga menjadi tantangan bagi guru untuk dapat mengarahkan siswanya serta berkomunikasi dengan keluarga anak tersebut.

Penjelasan materi pertama dikuatkan oleh Tuning Saraswati Suskia yang merupakan Kepala Sekolah dari SMPLB IDAYU 2 yang membawa materi Peran Orang Tua Dalam Penanganan ABK.

Kegiatan yang diikuti kurang lebih 100 mahasiswa dari PGSD dari angkatan 2019 hingga 2022 itu diharapkan mampu menyerap ilmu dan pengalaman baru. Karena di sana juga dilibatkan peserta didik dan orang tua peserta didik pendamping ABK.