Tidak Alergi Perbedaan, Mahasiswa Unikama Ditempa Mata Kuliah Jati Diri Kanjuruhan

UNIKAMA – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) gelar satu mata kuliah jati diri Kanjuruhan. Romadon, M.Pd, sebagai pengampu mata kuliah akan menempa kepribadian mahasiswa sebagai warga Unikama serta warga negara yang baik.

Salah satu caranya menggelar diseminasi PJDK #5 beberapa hari ini dengan mengundang para pakar di bidangnya. Seperti yang diungkapkan koordinator MPK Suryantoro, S.Pd., M.Pd, pihaknya berharap mahasiswa bisa merefleksikan hasil kegiatan belajar mengajar yang selama ini telah didapatkan.

“Mata kuliah itu meliputi ke-PGRI an, anti korupsi dan sebagainya. Acara ini juga merupakan refleksi dari apa yang sudah mereka dapatkan di kelas. Selain itu mereka juga bisa mengambil berbagai ilmu dari narasumber,” terangnya.

Ach. Dzofir Zuhry, S.Fil., S.Sos., M.Ap., rektor STF Al-Farabi yang menjadi pembicara memberikan pandangan berbeda dalam materinya. Diantaranya memberikan pandangan pada mahasiswa tentang sosial media yang merupakan ‘dunia’ bagi generasi milenial.

“Seperti yang diungkapkan seorang ustadz yang juga filsuf bahasa menerangkan, sekarang ini masyarakat tidak hidup dalam dunia nyata melainkan hyper reality. Seolah olah medsos ini nyata padahal tidak,” terangnya.

Parahnya lagi, saat ini masyarakat tidak lagi meperdulikan tenggang rasa dan prinsip memanusiakan manusia saat bermedsos. “Sampai ada anak kecil menghujat profesor, karena yang dihadapi memang bukan orangnya tapi hapenya,” tukasnya.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada mahasiswa Unikama untuk tetap memegang prinsip pancasila dan kebhinekaan dimanapun berada, termasuk dunia maya. “Jangan gampang terpancing berita hoax, harus kita jeli dalam memilah informasi. Kalau ada yang berbeda ya kita harus cintai, karena kita ini harus jadi agen yang memperjuangkan kulturalisme,” tandasnya. (inka)