Sosialisasi Mitigasi Bencana oleh Mahasiswa UNIKAMA, Edukasi Dini untuk Siswa MINU Bululawang

Unikama – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) yang mengambil mata kuliah Geografi Kebencanaan sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi di MINU Bululawang pada Kamis (19/06/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mitigasi bencana sejak dini sekaligus memberikan pengetahuan serta keterampilan praktis dalam menghadapi situasi darurat. Sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam membangun kesiapsiagaan siswa, terutama di daerah rawan bencana seperti Bululawang.

Bululawang dipilih sebagai lokasi sosialisasi karena wilayah tersebut memiliki potensi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Melalui edukasi yang tepat, diharapkan siswa dapat lebih siap dan tanggap ketika menghadapi bencana. Kepala Sekolah MINU Bululawang menyambut baik kegiatan ini dan berharap program serupa dapat diadakan secara rutin.

“Kegiatan ini sebaiknya selalu diadakan di sekolah setiap tahunnya, bukan hanya saat ini saja, agar siswa semakin teredukasi dan program sekolah dalam mitigasi bencana semakin kuat,” ujarnya.

Kegiatan diawali dengan presentasi oleh mahasiswa mengenai jenis-jenis bencana, langkah mitigasi, serta pentingnya kesiapsiagaan

Kegiatan diawali dengan presentasi oleh mahasiswa mengenai jenis-jenis bencana, langkah mitigasi, serta pentingnya kesiapsiagaan. Untuk memudahkan pemahaman siswa, mahasiswa menggunakan media PowerPoint dan video audiovisual yang menarik. Pendekatan interaktif ini berhasil menciptakan antusiasme siswa dalam menerima materi. Selain itu, penggunaan media visual dinilai efektif dalam menyampaikan informasi penting terkait kebencanaan.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa, menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan simulasi praktik menghadapi bencana, termasuk pengenalan bunyi sirine dan langkah-langkah evakuasi. Siswa aktif berpartisipasi, membuktikan bahwa sosialisasi ini berhasil meningkatkan kesiapan mereka.

“Dengan edukasi sejak dini, siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengambil tindakan tepat saat bencana terjadi,” tegas Abdul Fakih, salah satu mahasiswa. Ke depan, program serupa diharapkan dapat diperluas ke lebih banyak sekolah untuk membangun masyarakat yang lebih siap menghadapi bencana.

Foto bersama dengan guru dan siswa MINU Bululawang