Kisah Syahrul dan Tim, Kreativitas Mahasiswa Kampus Mengajar Kembangkan Pembelajaran di SDN Tulusrejo 4

Unikama – Sejak diluncurkan pada 2021, Program Kampus Mengajar telah menjadi salah satu solusi pemerintah dalam memulihkan semangat belajar siswa yang terkikis akibat pandemi COVID-19. Melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, program ini bertujuan menguatkan literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi di sekolah-sekolah terdampak. Kini, di tahun 2024, program tersebut memasuki babak akhir dengan Angkatan ke-8 sebelum dialihkan ke bentuk kebijakan baru. Salah satu kampus yang turut berkontribusi adalah Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), yang mengirimkan mahasiswanya, termasuk Syahrul Putra Firmansyah, untuk bertugas di UPT SD Negeri Tulusrejo 4 Kota Malang.

Syahrul, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unikama angkatan 2022, bersama empat rekannya dari berbagai kampus, ditempatkan di SD tersebut selama semester ganjil 2024/2025. Uniknya, partisipasi mereka juga tergabung dalam program KKN Free From Unikama, yang memadukan pengabdian masyarakat dengan pendekatan fleksibel.

“Ini kesempatan emas untuk menerapkan ilmu langsung sekaligus memberi dampak nyata,” ujar Syahrul. Fokus timnya adalah menciptakan pembelajaran berbasis fun learning melalui literasi dan numerasi, dengan memadukan permainan tradisional, eksplorasi lingkungan, dan teknologi.

Siswa UPT SD Negeri Tulusrejo 4 Kota Malang sedang bermain Ular Tangga Numerasi

Tim Syahrul mendesain beragam aktivitas kreatif, seperti outdoor learning menggunakan MACHITO (transportasi wisata Malang) untuk mengenalkan sejarah kota, permainan ular tangga numerasi bagi kelas tinggi, dan lompat kotak matematika untuk kelas rendah. Mereka juga mengadakan Festival Literasi-Numerasi sebagai puncak program, di mana siswa berkompetisi dengan hadiah dan piagam.

“Kami ingin siswa paham bahwa belajar bukan sekadar hafalan, tapi bisa menyenangkan,” tegas Syahrul. Pendekatan ini terbukti efektif meningkatkan antusiasme siswa, sekaligus mengajarkan nilai kerja sama, kejujuran, dan karakter positif melalui dinamika kelompok.

Kepala Sekolah UPT SD Negeri Tulusrejo 4, Ibu Enggar Sri Mawar, S.Pd., menyambut positif kolaborasi ini. Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya memperkuat kompetensi akademik siswa, tetapi juga membentuk karakter melalui interaksi sosial.

“Mahasiswa Kampus Mengajar membawa angin segar dengan inovasi media pembelajaran yang kreatif. Beberapa metode, seperti Kamis Literasi, bahkan akan kami lanjutkan.” tambahnya

Sebagai penutup era Kampus Mengajar, kehadiran Syahrul dan rekan-rekannya meninggalkan warisan berharga bagi SDN Tulusrejo 4. Inisiatif mereka membuktikan bahwa pembelajaran kontekstual berbasis permainan mampu mengubah paradigma kaku di kelas menjadi ruang dinamis penuh eksplorasi.

“Kami berharap praktik baik ini terus hidup, bahkan setelah program resmi berakhir,” pungkas Kepala Sekolah UPT SD Negeri Tulusrejo 4. Dengan demikian, Program Kampus Mengajar Angkatan 8 tidak hanya menjadi akhir, tetapi juga fondasi untuk transformasi pendidikan dasar yang lebih inklusif dan menyenangkan.