UNIKAMA – Media pembelajaran menjadi latar belakang bagi mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) dengan menciptakan inovasi baru. Ada beberapa guru yang memang masih menggunakan media pembelajaran lama. Satu tim yang beranggotakan tiga orang lolos dalam pendanaan PKM 2019 dengan menciptakan Monopoli Elektronik (ME 3IN1). Tidak hanya berfokus pada ME 3IN1, akan tetapi juga memiliki fungsi sebagai media, edukasi dan permainan. Inilah alasan mengapa Monopoli Elektronik disebut ME 3 IN1.
Media pembelajaran tersebut dikhususkan untuk siswa Sekolah Dasar (SD), karena siswa SD sangat mudah sekali bosan saat pembelajaran berlangsung. Progres yang dikerjakan ini juga memiliki keunikan lain yaitu berbasis kearifan lokal kota Malang.
“Anak jaman sekarang kurang mendalami kearifan lokal budayanya, oleh karena itu kami berusaha membuat sesuatu yang mengajak siswa belajar sambil mempelajari budayanya sendiri,” ucap Yuninda Dewi.
Monopoli Elektronik ini sudah dilakukan uji coba di SDN Bandungrejosari yang berfokus pada hasil belajar siswa kelas 4. Tim yang di damping Nury Yuniasih, M.Pd melangsungkan uji coba dengan mengangkat tema 4. Terlihat, respon dari siswa sangat antusias menjalankan pembelajaran yg menggunakan Monopoli Elektronik.
“Dari uji coba yang telah dilakukan terbukti nilai siswa naik 13 persen, ini berarti Monopoli Elektronik sangat efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran,” tutur Prathiwi Triyana selaku ketua tim.
Pembuatan media ini membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan dari mulai proses hingga uji coba. Permainan edukasi ini sangat mirip dengan permainan monopoli pada umumnya, terdapat petak-petak yang berisikan soal yang harus dijawab oleh siswa. Kedepannya, mahasiswa Unikama berharap apa yang sudah diciptakan bisa bermanfaat bagi siswa-siswa sekolah dasar. Selain itu juga dapat membantu para siswa meningkatkan motivasi belajar di dalam kelas.
No related posts.