52 Perguruan Tinggi Serbu Unikama

Konferensi Regional Akuntansi (KRA) ke-2 menjadi ajang bertemunya ahli-ahli akuntansi di Jawa Timur. Bertempat di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Rabu-Kamis (29-30/4/15), sebanyak 160 hasil penelitian dalam bidang akuntansi dipresentasikan.

Menurut Ketua Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) KAPd Jatim Prof. Dr. Hj. Dian Agustia, konferensi ini bertujuan untuk membudayakan penelitian untuk meningkatkan kompetensi akuntan terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Tidak sekadar meneliti saja, tapi diharapkan hasilnya juga bisa dipublikasikan di jurnal. Dengan membudayakan penelitian ini diharapkan kualitas pendidikan Akuntansi bisa terus meningkat dan outputnya tidak kalah dengan perguruan tinggi lain di luar negeri,” ujarnya. Selama dua hari, sebanyak 160 paper akan dipresentasikan. Jumlah tersebut sebelumnya sudah diseleksi dari 283 judul yang dikirimkan. Paper terbaik akan mendapatkan penghargaan sekaligus berkesempatan untuk presentasi dalam seminar nasional Akuntansi Indonesia (SNA) di Medan September mendatang.

Guru besar Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya ini menjelaskan, KAPd sebagai lembaga yang bertugas menyusun learning outcome atau capaian pembelajaran dari masing-masing jenjang, sangat memperhatikan isu global. Selama ini, standar yang dipakai sudah mengacupada IAI internasional yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Sementara Dr. Christea Frisdiantara, Ak., MM. dosen Akuntansi Unikama yang menjadi ketua pelaksana konferensi menuturkan, kegiatan ini sekaligus akan merumuskan standar pengajaran akuntansi yang akan menjadi masukan bagi KAPd. Yang paling penting menurutnya, selain standar kompetensi, adalah etika akuntan.

“Akuntan Indonesia wajib dibekali dengan etik, baik etika profesi internasional atau etika Indonesia terutama iman dan taqwa,” kata dia. Christea menegaskan, etika ini sangat dibutuhkan seorang akuntan. Mengingat peluang bagi seorang akuntan untuk korupsi sangat tinggi karena memegang peranan penting dalam pelaporan keuangan. Kurikulum akuntan di Indonesia menurutnya perlu menekankan etika sebagai nilai plusnya.

“Di Malaysia sudah lebih dulu memasukkan unsur imtaq pada standar kurikulumnya, dan Indonesia juga harus melakukan itu,” tegasnya. la menambahkan, kegiatan konferensi kali ini adalah yang kedua kali digelar. Agenda pertamadilakukan di Unair tahun lalu. Peserta kegiatan ini berasal dari berbagai penjuru mulai dari Aceh, Jambi, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, dan lainnya. Sedikitnya ada 52 perguruan tinggi pendukung acara, dan melibatkan sekitar 300 orang. Pelaksanaan KRA ini bertepatan pula dengan agenda Lustrum 8 atau dies natalis ke 40 Unikama.

Pembukaan konferensi kemarin dihadiri Ketua IAI Jatim, ketua IAI KAPd Jatim. Hadir sebagai keynote speaker Dr. Hj Nunuy Nur Afiah, Ketua IAI KAPd. Seminar pertama mengangkat topik Strategi Pengembangan Pendidikan Akuntansi dalam Era MEA oleh Ketua IAI KAPd Jatim Prof. Dr. Dian Agustia, Prof. Kamil Md Idris dari Univeritas Utara Malaysia, dan Iman Harymawan, SE, MBA.PhD. dari City University of Hong Kong.(empe)