UNIKAMA – City Guide 911 FM menggelar acara spesial melalui kanal YouTube mereka dengan tema “THR CAIR, JANGAN BONCOS TENGAH JALAN” pada Jumat (22/03/2024). Dalam acara tersebut, mereka mengundang Irma Tyasari, SE, MM, Ph.D, seorang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) yang juga seorang praktisi di bidang Ekonomi Bisnis.
Dalam diskusi tersebut, Irma Tyasari menjelaskan bahwa Surat Edaran (SE) Nomor M/2/HK.04/III/2024 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan 2024 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, sebenarnya merupakan bagian dari kewajiban perusahaan kepada karyawan. Namun demikian, pengelolaan keuangan dari THR tersebut menjadi kunci penting untuk menghindari pemborosan.
Irma Tyasari, SE, MM, Ph.D, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi pola pengeluaran dari THR tersebut. Pertama adalah faktor tradisi memainkan peran penting karena adat dan kebiasaan turun-temurun dapat memengaruhi cara seseorang mengalokasikan dan menghabiskan uang THR.
“Kedua adalah Spending Behavior atau perilaku pengeluaran dipengaruhi oleh gaya hidup individu, preferensi pribadi, dan tujuan pengeluaran yang ingin dicapai. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pengeluaran tidak hanya didasarkan pada kebutuhan, tetapi juga pada keinginan dan nilai-nilai personal. Terakhir, faktor demografi seperti usia, pendapatan, dan status sosial juga dapat memengaruhi pola pengeluaran THR seseorang.” utas beliau
Dua narasumber lain yang ikut serta dalam diskusi adalah Mary Jona, Founder N Creators & Sub Sektor Periklanan Malang Creation Fusion, dan Al Thuba Septa Priyanggasari, S.Psi., M.Psi., seorang Psikolog yang juga Kepala Pusat Studi Fakultas Psikologi UNMER Malang. Mereka membahas tentang pentingnya tidak menghamburkan uang THR untuk hal-hal yang kurang penting, seperti membeli baju baru, dan menyoroti faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pengeluaran selama hari raya.
“Namun, memberikan nasihat tersebut tidaklah mudah karena setiap keluarga memiliki latar belakang dan kebiasaan yang berbeda-beda,” jelas Kepala Pusat Studi Fakultas Psikologi UNMER Malang.
No related posts.