UNIKAMA – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) sukses menggelar kegiatan yang melibatkan tokoh agama terkemuka yang diprakarsai oleh Program Studi Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) UNikama. Prodi PPKN mengadakan talkshow dengan mengangkat tema bertajuk “Cangkru’an Kebangsaan: Kompatibilitas Pancasila dan Agama Dalam Negara Berdemokrasi”. Acara tersebut dilaksanakan pada Jumat (14/07/2023) di Auditorium Multikultural Unikama.
Dalam talkshow ini Prodi PPKN menggandeng FKAUB Malang dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’had Aly Al-Hikam Malang. Tokoh agama terkemuka diundang sebagai pembicara ialah Pandita Suyanto (Tokoh Agama Budha), Romo Mangku IGN Susanto (Tokoh Agama Hindu), Romo JC Eko Atmono (Tokoh Agama Katolik), Pendeta Chrysta Andrea (Tokoh Agama Kristen), dan Dr. Siti Mutholingah, M.Pd (Tokoh Agama Islam dan Dosen STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang). Acara ini dimoderatori oleh Dr. Nury Firdausah, M.Pd.I, yang juga merupakan dosen di STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang.
Talkshow ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan mempromosikan dialog antara komunitas agama yang berbeda untuk mencapai harmoni dan saling menghormati dalam masyarakat. Ini memberikan platform bagi para pembicara untuk berbagi pandangan mereka tentang bagaimana Pancasila dan agama dapat hidup berdampingan secara harmonis dan berkontribusi pada perkembangan demokrasi negara.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, tokoh agama, dan masyarakat umum yang tertarik untuk menjelajahi dinamika antara Pancasila dan agama dalam konteks Indonesia yang beragam dan demokratis. Para pembicara menyampaikan wawasan mereka, menyoroti nilai dan prinsip bersama yang menjadi dasar Pancasila dan agama-agama mereka masing-masing, dengan menekankan pentingnya toleransi, inklusivitas, dan menghormati keragaman.
Dr. Andri Fransiskus Gultom, yang juga menjadi pembicara utama, dalam pidato utamanya menekankan pentingnya Pancasila sebagai kekuatan pemersatu yang menjaga integritas nasional dan menjamin kebebasan individu untuk menjalankan keyakinan agama mereka. Ia menyoroti perlunya dialog dan kolaborasi yang terus-menerus antara komunitas agama untuk menjaga harmoni sosial dan memperkuat kerangka demokrasi negara.
Talkshow ini ditutup dengan sesi tanya-jawab yang enerjik, memungkinkan peserta untuk berinteraksi dengan pembicara dan lebih memperdalam pemahaman mereka tentang topik yang dibahas. Acara ini meninggalkan dampak yang berkesan pada para peserta, memupuk rasa persatuan dan tanggung jawab bersama dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila sambil merayakan keragaman keyakinan agama di Indonesia.
No related posts.