Upaya Peningkatan Literasi Dan Numerasi Di SDN 2 Lesanpuro Oleh Mahasiswa Unikama

UNIKAMA – Proses pembelajaran di sekolah dasar sering kali menghadapi permasalahan yang signifikan, khususnya dalam hal literasi dan numerasi siswa. Kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung menjadi hambatan utama dalam perkembangan pendidikan. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, seorang mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Sulton Muklis, telah memperkenalkan sejumlah program inovatif di SDN 2 Lesanpuro.

Kemampuan literasi dan numerasi merupakan dasar penting yang harus dikuasai oleh setiap siswa, terutama di tingkat SD. Pengembangan kemampuan ini memiliki peran besar dalam persiapan mereka menghadapi masa depan yang semakin kompleks. Dengan adanya literasi numerasi, siswa diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.

KAHI (Kartu Hilang) menjadi permainan serta media belajar yang menyenangkan

Dalam upaya meningkatkan literasi dan numerasi siswa di SDN 2 Lesanpuro, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Sulton Muklis, telah mengenalkan program-program inovatif. Program-program tersebut meliputi BIMLAT (Bimbingan Kilat), media KAHI (Kartu Hilang), dan Media Monopoli.

“Tujuan dari pengenalan program ini adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di SDN Lesanpuro 2, khususnya bagi siswa yang masih mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung. Inovasi dalam pembelajaran ini bertujuan melatih dan meningkatkan kemampuan dasar siswa di tingkat sekolah dasar.” jelas Sulton.

Dari ketiga program yang diperkenalkan, program KAHI (Kartu Hilang) telah mendapatkan antusiasme tinggi dari siswa-siswi SDN Lesanpuro 2. Program ini menawarkan sebuah permainan yang mengasah kemampuan siswa dalam berhitung dan mengenali angka dengan lebih teliti. Dalam permainan ini, siswa harus memasangkan kartu-kartu yang berisi angka dengan kartu-kartu yang berisi gambar. Jika salah satu kartu tidak memiliki pasangan, maka pemain yang mendapat kartu tersebut akan kalah.

Program KAHI (Kartu Hilang) telah mendapatkan antusiasme tinggi dari siswa-siswi SDN Lesanpuro 2

Bambang Wijayanto, S.Pd, Guru Pendamping Lapangan menambahkan bahwa kreasi mahasiswa Unikama yaitu Program KAHI (Kartu Hilang), diharapkan siswa akan lebih cermat dan teliti dalam berhadapan dengan angka. Menurut beliau ini adalah salah satu langkah yang dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa di SDN 2 Lesanpuro.