Terapkan Program MBKM, Mahasiswa Teknik Informatika Unikama Belajar Google Digital Garage

Unikama – Belajar bisa dimana saja dan kapan saja, semakin banyak ilmu yang didapat akan semakin luas pengetahuan kita. Begitu pula Dicky Indra Wisnu Saputra mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika angkatan 2018 ini belajar digital marketing melalui program yang diadakan oleh Google.

Google Digital Garage merupakan sebuah program yang di hadirkan Google untuk mempelajari digital skill. Ada tiga kelompok bidang yang ditawarkan dalam Digital Garage, yaitu data dan teknologi, digital marketing, dan pengembangan karir. Kelas ini dilakukan secara online semacam webinar. Untuk mengikuti kelas ini ada tesnya,” papar Dicky.

Untuk mengikuti kelas tersebut ia harus mengikuti tes berupa materi secara singkat sekitar 5 – 10 menit berupa video per modul. Setelah video tersebut muncul peserta diberikan tes soal secara langsung tentang modul itu dan terus diulang sampai 26 modul. Baik modul maupun soalnya memakai bahasa inggris.

Mahasiswa semester 6 ini merangkan bahwa dirinya mengambil Program Fundamentals of Digital Marketing. Program ini adalah gabungan dari beberapa kelas ciptaan Google yang diharapkan mampu memberikan pemahaman dasar bagi pesertanya tentang digital marketing.

“Dalam program ini mempelajari tentang bagaimana memindahkan sistem bisnis offline ke lingkungan online, memanfaatkan mesin pencarian serta penggunaan keyword bisnis di awal, serta mencari strategi untuk mengingkatkan penjualan secara online. Untuk memulai bisnis secara online memang tidak semudah itu, butuh ilmu agar strategi yang diterapkan saat bisnis online bisa berhasil,” terangnya.

Ada juga beberapa skill digital marketing yang diajarkan, antara lain mempelajari Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM), sosial media, e-mail marketing, dan content marketing. Di dalam kelas itu, peserta juga di beri modul sebanyak 26 serta panjang durasi kelas tersebut selama 40 jam. Ia mengaku di beri tenggang waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikannya soal-soal didalam modul.

“Tujuan saya mengikuti program ini yaitu ingin melebarkan pengetahuan saya di dunia digital, terutama digital marketing dan juga mengisi waktu kosong untuk belajar diluar kampus. Saya mengikuti program ini juga sudah ijin kepada Kaprodi untuk menerapkan program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ujarnya.

Ia berharap nantinya bisa share pengalaman saya ke pelaku bisnis sekitar saya maupun teman-teman, agar bisa melebarkan sayap bisnisnya ke dunia digital yang bisa menjangkau konsumen seluruh dunia.

Sementara itu, Moh.Ahsan, S.Kom,.MT selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) menjelaskan bahwa kegitan diluar kampus sudah mulai diterapkan sejak semester ganjil 2020 diantara kegiatan yg telah terlaksana adalah Proram PERMATA (Pertukaran Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi)

“Semester ini mahasiswa juga ikut kegiatan diluar kampus untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) salah satunya ialah Kelas Google. Tetapi Prodi memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk ikut kegiatan diluar kampus dan diakuisisi sebagai SKS,” tuturnya.

Laki-laki yang akrab disapa Ahsan ini manambahkan jika mahasiswa ikut kegiatan diluar kampus dan mempunyai capaian yang sama dengan Mata Kuliah (MK) atau kurikulum di Prodi maka, mahasiswa tinggal mengambil KRS (Kartu Rencana Studi) saja kemudian nilainya akan diambil dari kegiatan tersebut.

“Seperti Program Permata diakui sesuai dengan MK yang dipilih diluar kampus dan diakui nilainya oleh Prodi dengan syarat MK yang telah diikuti sama capaiannya denga Mata kuliah yang ada di Prodi. Begitu pula dengan Kelas Google yang telah diikuti oleh beberapa mahasiswa dan di konversi ke Mata Kuliah yang ada di Prodi sesuai dengan kompetensi, seperti Digital Marketing mempunyai kesamaan atau diakui ke Mata Kuliah Perdagangan Elektronik,” terangnya.

Selaku Kaprodi ia berharap dapat mempersiapkan dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional dimasa yang akan datang secara konsisten dan siap berkiprah dimasyarakat. Karena saat ini lulusan dituntut untuk lebih responsif terhadap kebutuhan, tuntutan, dan tren yang terjadi pada dunia nyata, terutama tuntutan Dunia Usaha dan Industri (Dudi).