Unikama Cetak Putra Mahkota

unp-kediriUNIKAMA – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) mendapat kunjungan dari Universitas Nusantara PGRI (UN PGRI) Kediri. Kunjungan yang disambut langsung oleh rektor Dr. Pieter Sahertian, M.Si. ini betempat di gedung Abdoel Radjab Unikama, 27/10 kemarin.

Kunjungan ini merupakan kunjungan akademis yang diadakan oleh UN PGRI Kediri. Dalam kunjungan kali ini, ada 9 orang yang ikut, kesemuanya adalah para akademis dikampusnya, diantaranya Wakil Rektor (Warek), beberapa pejabat, dan dosen.

Wakil Rektor 1 Dr. Zainal Afandi, M.Pd meminta maaf, karena ketua YPLP PT UN PGRI Kediri tidak bisa ikut dalam rombangan. Kunjungan ini merupakan silaturrahmi akademik yang dilakukan UN PGRI Kediri.

Silaturrahmi semacam ini perlu dilakukan, hal ini untuk terus meningkatkan kinerja sebagai perguruan tinggi yang berkompeten. “Kami melihat pengelolaan di Unikama cukup mumpuni, diantaranya pengelolaan akademik, penjaminan mutu, dan juga pengelolaan keuangan,” ungkap zainal.

Kunjungan semacam ini perlu diapresiasikan, karena ada sesuatu yang bisa diambil baik dari Unikama maupun UN PGRI Kediri. Meski semua Perguruan Tinggi (PT) mengacu pada aturan yang sama yaitu dari kementrian kopertis, tapi mempunyai karakteristik masing-masing, tutur rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si

Unikama merancang kampus multikultural dengan motto Brilliant Bright Future. Dengan demikian, rektor Unikama berharap kunjungan ini bisa menjadi acuan apa yang diinginkan rektor UN PGRI Kediri dan yayasan bisa terpenuhi.

Saat ini banyaknya kampus-kampus yang terus mengembangkan kampusnya, sehingga persaingan PT di Malang butuh kejelian. Dengan demikian, Unikama terus berbenah diri untuk mencapai target. Sesuai targetnya, Unikama mempunyai visi Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul Pada Tahun 2025. Unggul dalam bidang apa, tentunya sesuai dengan potensi yang dimiliki Unikama.

Sementara itu, ketua PPLP-PT PGRI Malang Drs. H. Soeja’i mengungkapkan bahwa nama Universitas Kanjuruhan Malang mengambil nama kerajaan. Menggunakan nama Kanjuruhan agar nantinya menjadi kerajaan sesuai dengan namanya, selain itu ada juga putra mahkota.

“Dalam pengelolaan kampus berangkat dari permasalahan, salah satunya bagaimana mengatur rejeki. Seratus persen Unikama mengikuti apa yang tersirat dan apa yang tersurat dalam undang-undang pendidikan nasional. Otonomi menyatakan bagaimana kebijakan-kebijakan yang dibuat, bagaimana penyelenggara punya hak penuh yang disebut otonomi,” ungkapnya. (dinog)