Mahasiswa Unikama Hadirkan Diskusi Tentang Intoleransi dan Kekerasan Seksual

Unikama – Program Kampus Mengajar merupakan salah satu inisiatif penting dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Puji Lestari, mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, turut serta dalam program ini. Program ini ia laksanakan di mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2023 bersama dengan mahasiswa dari Universitas lainnya dengan membawa topik penting yaitu “3 Dosa Besar Pendidikan.

Untuk mengenalkan topik tersebut, Puji dan timnya mengundang Tiga Pilar Desa untuk berpartisipasi memberikan kegiatan sosialisasi yang diadakan pada pertengahan masa pengabdian mereka yaitu Selasa (24/10/2023). Tiga Pilar Desa yang turut hadir dalam acara ini adalah Kepala Desa Resapombo, Babinkamtibmas Resapombo, dan perwakilan dari Polsek Resapombo.

Puji dan timnya bersama dengan Tiga Pilar Desa seusai sosialisasi 3 Dosa Besar Pendidikan

Topik mengenai tiga dosa besar dalam pendidikan, yaitu intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan, sangat penting untuk disosialisasikan demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa. Puji Lestari menekankan bahwa meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya tindakan-tindakan tersebut adalah langkah krusial dalam mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan di sekolah.

“Dengan meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya dari intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan, diharapkan lingkungan sekolah bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa untuk belajar dan berkembang. Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa merasa dilindungi dan dihargai di sekolah,” ungkap Puji Lestari.

Sesi ice breaking bersama dengan siswa kelas 4, 5 dan 6 di pertengahan kegiatan sosialisasi

Slamet Widodo, S.Pd., Kepala Sekolah UPT SD Negeri Resapombo 01, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap program yang diinisiasi oleh mahasiswa Kampus Mengajar. Dalam pandangannya, tema yang diangkat sangat relevan dengan permasalahan yang sering muncul di dunia pendidikan saat ini. Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi siswa, khususnya dalam memahami dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan.

“Dengan adanya program seperti ini, kami berharap siswa dapat lebih memahami perilaku-perilaku yang harus dihindari serta pentingnya mempraktikkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari,” ujar beliau.

Para siswa sangat antusias mengikuti sosialisasi ini. Mereka mendapatkan banyak pengetahuan baru dan merasa lebih dekat dengan para pemimpin desa serta aparat keamanan yang selalu siap menjaga ketenteraman lingkungan mereka. Diharapkan, melalui sosialisasi semacam ini, para siswa dapat lebih memahami nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab sosial sejak dini.