Prodi PPKn Unikama Asah Kreativitas Guru Melalui Workshop Menulis Buku

UNIKAMA – Pada Jumat, 26 April 2024, ruang Abdoel Radjab Universitas PGRI Kanjuruhan Malang dipenuhi semangat para guru dan mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam sebuah acara workshop menulis buku. Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 25 peserta ini menjadi momen berharga untuk mengasah kreativitas dalam dunia literasi, terutama di kalangan pendidik.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi PPKn, Romadhon, S.Pd., M.Pd., menyatakan pentingnya guru untuk aktif menulis buku sebagai salah satu upaya memperkaya literasi dan pengetahuan masyarakat. Sebuah buku yang ditulis oleh seorang guru dapat menjadi sumber belajar yang berharga bagi siswa, kolega, dan masyarakat luas, serta menjadi warisan pengetahuan yang bertahan lama.

Sambutan oleh Ketua Program Studi PPKn, Romadhon, S.Pd., M.Pd.

“Menulis buku tidak hanya sebagai tugas intelektual, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.

Tanggapan dari Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Dr. Cicilia Ika Rahayu Nita, M.Pd., juga turut menguatkan urgensi acara ini. Beliau menyatakan bahwa melalui kegiatan seperti ini, diharapkan para guru dapat lebih meningkatkan kualitas diri serta berkontribusi secara lebih luas dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Dr. Cicilia Ika Rahayu Nita, M.Pd. memberikan cindera mata kepada Eko Nugroho, Managing Editor PT. Elex Media Komputindo

Dalam acara ini, Program Studi PPKn mengundang dua narasumber ahli dalam bidang penulisan. Pertama yaitu Eko Nugroho, Managing Editor PT. Elex Media Komputindo dan Sulistyowati, S.Pd., M.Pd., yang merupakan Guru Motivator Literasi dan juga Alumni Unikama. Mereka berbagi tentang tiga sifat abadi yang dimiliki oleh seorang penulis, yaitu membaca, belajar, dan berjejaring. Peserta juga diingatkan akan pentingnya menjaga sikap dan perilaku di media sosial, sebagai bentuk memelihara reputasi serta profesionalisme sebagai pendidik.

Salah satu pertanyaan yang mencuat dalam diskusi adalah tentang topik apa yang sebaiknya ditulis oleh para guru. Materi yang ada di sekitar guru, seperti pengalaman mengajar, penelitian kecil di sekolah, atau cerita inspiratif dari kelas, menjadi bahan yang sangat relevan untuk dibagikan melalui buku. Alasan ingin menerbitkan buku juga bervariasi, mulai dari panggilan hati untuk berbagi pengetahuan, hingga menciptakan sumber penghasilan tambahan dan membangun citra profesional melalui personal branding.

Peserta dengan antusias mengikuti wokshop dengan serius

Workshop ini juga mempertegas kenapa menulis menjadi penting bagi para pendidik. Selain sebagai bentuk warisan bagi generasi mendatang, tulisan juga menjadi jejak digital yang dapat terus diakses dan diapresiasi oleh banyak orang. Selain itu, menulis juga dianggap sebagai ladang amal, inspirasi bagi orang lain, serta sarana untuk mempererat silaturahim antarpendidik.

Acara workshop ini diharapkan dapat memberi dorongan bagi para guru untuk lebih aktif dalam menuliskan pengalaman serta pengetahuan mereka. Dengan demikian, tidak hanya menjadi agen pembelajaran di kelas, namun juga sebagai penulis yang berkontribusi dalam mengembangkan literasi dan keilmuan di Indonesia.