Bangkitkan IRT Olahan Bambu Melalui Penerapan TTG dan Konsep Home Creative Industry

UNIKAMA – Sebuah inovasi yang menjanjikan telah lahir dari kolaborasi tiga disiplin ilmu yang berbeda di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang terdiri dari Irma Tyasari, SE., S.Pd., MM., Ph.D sebagai Ketua Tim PKM Unikama, Gaguk Susanto, S.Ko,., M.Cs, dan Romia Hari Susanti, M.Pd, telah berhasil menggabungkan keahlian dalam bidang Akuntansi, Sistem Informasi, dan Pendidikan Bimbingan Konseling untuk merancang sebuah proyek yang membangkitkan Industri Rumah Tangga (IRT) dalam sektor olahan bambu. Proyek ini dibiayai oleh Hibah PKM Kemenristek Dikti TA 2023.

Hasil olahan bambu menjadi tusuk sate

Olahan bambu merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Malang, dan juga merupakan produk unggulan dalam subsektor industri kreatif Indonesia. Namun, pandemi global telah memberikan tantangan besar pada sebagian besar sektor ekonomi, termasuk IRT di wilayah Pring Makmur, Kabupaten Malang.

“Seiring dengan adanya pandemi, permintaan akan produk olahan bambu seperti tusuk sate meningkat, terutama dengan munculnya usaha-usaha mikro baru di bidang kuliner rumahan. Namun, kendala-kendala seperti keterbatasan jumlah pekerja, alat produksi yang terbatas, dan manajemen usaha yang masih bersifat tradisional menyebabkan produksi tusuk bambu rata-rata kurang dari 250 kilogram per minggu, sedangkan permintaan pasar mencapai lebih dari 500 kilogram per minggu.” terang Irma Tyasari, SE., S.Pd., MM., Ph.D

Romia Hari Susanti, M.Pd memberikan materi Home Creative Industry

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Tim PKM UNIKAMA memberikan solusi berupa “micro business integrative solution.” Solusi ini mencakup beberapa aspek penting, termasuk pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui penyediaan alat produksi, pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pelatihan digital marketing, desain produk yang beragam, desain kemasan produk yang menarik, pelatihan manajemen keuangan, dan penyelenggaraan pendampingan serta konsultansi yang diperlukan.

Olahan bambu untuk dijadikan tusuk sate menggunakan mesin potong dinamo

Pendampingan yang diberikan oleh Tim PKM UNIKAMA telah membantu IRT Pring Makmur dalam mengatasi kendala-kendala yang mereka hadapi. Salah satunya adalah penggantian mesin potong dinamo yang sebelumnya hanya memiliki kapasitas 1 PK, dengan mesin berkapasitas 3 PK yang lebih modern. Selain itu, mereka juga telah berhasil merancang desain kemasan produk yang menarik dan memasarkan produk mereka dengan lebih efektif.

Ketua Tim PKM Unikama menyatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui transfer teknologi kepada IRT, serta memberikan pelatihan dalam berbagai aspek bisnis seperti produksi, Home Creative Industry (HCI), pemasaran digital, keuangan, dan manajemen SDM. Keberhasilan proyek ini juga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 2, yaitu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan Mata Kuliah Keahlian Melakukan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (MBKM) di luar kampus, serta IKU 5 terkait luaran pengabdian kepada masyarakat per dosen.

Foto bersama dengan pembuat tusuk sate

Dengan adanya dukungan dari Tim PKM UNIKAMA, IRT Pring Makmur kini siap untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah. Mereka telah menerima pelatihan, bantuan peralatan, dan konsultansi yang akan membantu mereka mengembangkan usaha olahan bambu mereka lebih lanjut. Harapannya, keberhasilan ini akan menginspirasi sektor industri kreatif lainnya untuk terus berkembang dan berinovasi di tengah tantangan yang ada.