3 Opsi Pilihan Setelah Lulus, Jadi Arahan Dekan FBS Unikama Dalam Yudisium Mahasiswa

Unikama-Sebanyak 65 mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mengikuti kegiatan yudisium semester ganjil tahun akademik 2021/2022 pada Jumat (11/3/2022) secara daring. Sebanyak 65 mahasiswa tersebut terdiri dari 25 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, 32 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8 mahasiswa Prodi Sastra Inggris.

Terdapat tiga diantaranya, mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari setiap prodi yakni Lia Maulani dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dengan IPK 3,88; Wulan Shofiatul Rizki dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan IPK 3,68 serta Putri Arum dari Prodi Sastra Inggris dengan IPK 3,81.

Acara yang dilaksanakan di Auditorium Multikultural Unikama ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra yaitu Bapak Rusfandi M.A Ph.D. Pada sambutannya, Ia menyampaikan jika setelah lulus perkuliahan mahasiswa akan dihadapkan pada tiga pilihan yakni bekerja di instansi pemerintah ataupun swasta, berwirausaha, dan melanjutkan studi ke jenjang S2. “Setelah lulus Anda memiliki tiga opsi yakni bekerja di instansi pemerintah ataupun swasta, berwirausaha, dan melanjutkan studi ke jenjang S2,” ujarnya.

Apabila nanti mahasiswa memilih pada pilihan ketiga yakni melanjutkan studi ke jenjang S2 maka, mahasiswa bisa langsung melanjutkan studinya di Pascasarjana Unikama.

Dalam waktu dekat Unikama juga akan membuka S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dimana izin operasional pendiriannya masih pada proses pengusulan. Sehingga mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat melanjutkan studi di Unikama. ” InshaAllah dalam waktu dekat Unikama juga akan memiliki S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia karena izin operasional pendiriannya sedang diusulkan,” jelas pria berkacamata ini.

Ia juga memberikan pesan kepada mahasiswa, agar setelah lulus dari Unikama mahasiswa lebih inovatif, kreatif, pantang menyerah serta adaptif dalam menghadapi perkembangan jaman. Tidak hanya itu, mahasiswa juga harus mengasah soft skill dan hard skill yang dimiliki agar mampu bersaing di era bidang pekerjaan baru yang banyak bermunculan. “Di era revolusi industri yang ditandai dengan adanya distrubsi berbagai bidang. Makanya hal ini membuat banyak pekerjaan baru yang muncul dan hilangnya pekerjaan pada masa sebelumnya,” terangnya.

Pesan dan kesan juga disampaikan oleh perwakilan mahasiswa yudisium yakni Wulan Shofiatul Rizki peraih IPK tertinggi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh dosen yang telah membimbing mahasiswa hingga sampai pada tahap yudisium. “Ucapan terimakasih kami kepada bapak Ibu Dosen yang tidak sebanding dengan bimbingan dan arahan selama ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir dan menjadi peserta yudisium di tahun ini dengan bangga,” ujarnya. Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama perkuliahan mahasiswa banyak melakukan kesalahan, ” Kami juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya selama proses pendidikan mungkin ada tingkah laku kami yang tidak berkenan dihati bapak ibu dosen, kami juga berterimakasih atas ilmu yang diberikan kepada kami”, tutupnya.